Suara.com - Lonjakan yang dialami indeks di kawasan regional membuat Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia menguat dan kembali mendekati level 5.000. Pada sesi penutupan perdagangan, Rabu (28/5/2014), IHSG menguat 21 poin atau 0,4 persen ke level 4.985.
Indeks saham di Bursa Efek Indonesia sempat mencapai posisi tertiggi pada 9 April lalu saat digelar pemilu legislative. Namun, setelah itu IHSG terus menurun dan tidak bisa lagi menembus level 5.000. Pada perdagangan di sepanjang hari ini, IHSG mencapai posisi tertinggi di 4.988.
Volume perdagangan mencapai 4,6 miliar lot saham dengan nilai transaksi Rp5 triliun dan frekwensi 193 kali. Ada 182 saham yang naik 101 saham turun dan 98 saham stagnan. Sejumlah saham yang naik antara lain PP London Sumatera Indonesia, Bank Negara Indonesia dan Summarecon Agung. Sedangkan saham yang turun antara lain Indhika Energy, Adhi Karya dan Harum Energy.
Sementara itu, indeks MSCI Asia Pasific bertambah 0,5 persen menjadi 141,93 yang merupakan posisi tertinggi sejak 29 November lalu. Nilai saham global juga melompat 63,8 triliun dolar Amerika yang merupakan rekor terbesar.
“Kita tengah melihat bukti yang lebih banyak lagi bahwa pertumbuhan Cina telah bangkit di semester kedua tahun ini,” kata Nader Naeimi, analis dari AMP Capital Investor Ltd.
Lonjakan juga dialami indeks Hang Seng (Hongkong) yang naik 0,6 persen dan indeks Hang Seng China Enterprises juga melompat 1,1 persen. Di Jepang, indeks Topix juga naik 0,3 persen dan indeks S&P/ASX 200 Index juga niaik 0,3 persen. (Bloomberg/RTI)