Suara.com - Direktur Utama Perum Bulog Soetaro Alimoeso mengatakan, cadangan beras di gudang Bulog masih kuat. Saat ini, jumlah cadangan beras mencapai 1,9 juta ton. Dengan jumlah itu, stok beras untuk konsumsi nasional masih mencukupi sehingga kemungkinan besar pemerintah tidak perlu melakukan impor beras.
Namun, kata dia, keputusan untuk melakukan impor beras bukan hanya tergantung dari stok tetapi ada dua indikator lainnya yaitu produksi dan harga.
“Pertama itu produksi, bagaimana produksi beras di daerah-daerah, itu Kementerian Pertanian yang punya datanya. Kedua soal harga, kalau harganya naik berarti ada permasalahan dengan supply dan ketiga baru stok,” kata Soetarto kepada suara.com melalui sambungan telepon, Senin (26/5/2014).
Menurut dia, indikator harga dan stok sangat dipengaruhi oleh produksi. Karena itu apabila produksi beras pada musim panen pertama tahun ini berjalan dengan lancar, maka stok beras nasional akan tercukupi.
“Akhir tahun Bulog sebenarnya diharapkan bisa menyediakan stok beras 2 juta ton. Tetapi sebenarnya tidak harus sebanyak itu asalkan produksinya bisa berjalan lancar,” jelas Soetarto.
Sebelumnya, pemerintah berencana untuk melakukan impor beras apabila Bulog tidak bisa memenuhi cadangan beras sebesar 2 juta ton.