Suara.com - Selama empat hari beruntun, indeks di kawasan regional ditutup melemah. Ini merupakan pelemahan terpanjang sejak Januari lalu. Indeks MSCI Asia Pasifik melemah tipis 0,1 persen ke 138,93 dan indeks Topix di Jepang juga anjlok 0,3 persen.
Menguatnya nilai tukar yen serta melemahnya Wall Street memicu pelemahan indeks regional.
“Pasar tengah mengalami fase keengganan mengambil risiko. Ini berdasarkan laporan data perekonomian dan juga pendapatan emiten, yang artinya nilai saat ini menjadi kekhawatiran utama investor,” kata Matthew Sherwood, analis dari Perpetual Ltd dari Sydney.
Penurunan terbesar dialami indeks saham di Filipina. Pada sesi penutupan perdagangan, Rabu (21/5/2014), indeks acuan Bursa Efek Filipina jatuh 120,35 poin menjadi 6.762,38. Indeks semua saham juga mengalami penurunan sebesar 69,68 poin, atau 1,70 persen, menjadi 4.040,94.
Indeks NZX di Selandia Baru juga anjok ke posisi terendah dalam satu bulan terakhir. INdeks NZX 50 merosot 26,318 poin atau 0,5 persen menjadi 5.108,573. Hal yang berbeda dialami Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. Pada sesi penutupan, IHSG menguat tipis 14 poin atau 0,29 persen ke level 4.910. (RTI/Bloomberg)