Suara.com - Setelah ditunjuk sebagai Menko Perekonomian, Chairul Tanjung menegaskan akan mengundurkan diri dari posisinya di semua perusahaan. Hal itu dilakukan untuk menjaga good governance atau tata kelola pemerintahan yang baik.
“Ini agar terjadi tata kelola yang baik, tidak ada conflict of interest yang terjadi. Dan saya akan berkonsultasi secepat-cepatnya dengan aparat hukum kita, apakah itu KPK, Kejaksaan, Kepolisian, dan sebagainya,” tegas Chairul Tanjung, seperti dilansir laman Setkab.go.id, Jumat (16/5/2014).
Chairul Tanjung juga mengungkapkan, dia sempat menolak beberapa kali tawaran dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi Menteri. Ia memberikan penjelasan kenapa akhirnya menerima jabatan sebagai Menko Perekonomian.
"Kita tahu 5 bulan ke depan, bulan-bulan politik yang akan hangat luar biasa, siapa Capres Cawapres. Setelah itu siapa presiden dan siapa Wapresnya. Semua hiruk pikuk ini akan berakibat tidak ada yang fokus pada masalah ekonomi," jelas Chairul.
Padahal, lanjut Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) itu, situasi ekonomi di tingkat global maupun domestik banyak tantangan-tantangan yang sangat berat luar biasa yang harus diatasi. Karena alasan itulah, Chairul mengikhlaskan dirinya mengemban jabatan sebagai Menko Perkonomian.
“Tentu saya akan menggunakan kepercayaan ini dengan bekerja semaksimal mungkin karena ini adalah amanah yang harus saya emban. Namun dengan mengucapkan Bismillah saya akan mengemban jabatan ini kalau tak ada halangan mulai Senin depan,” ujarnya.