Chairul Tanjung: Memulai Sukses dari Bisnis Fotokopi

Doddy Rosadi Suara.Com
Jum'at, 16 Mei 2014 | 16:06 WIB
Chairul Tanjung: Memulai Sukses dari Bisnis Fotokopi
Chairul Tanjung (kanan) ditunjuk sebagai Menko Perekonomian menggantikan Hatta Rajasa (kiri). (Setkab.go.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuk Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung sebagai Menteri Koordinator Perekonomian menggantikan Hatta Rajasa yang telah mengundurkan diri. Siapakan Chairul Tanjung?

Chairul Tanjung  lahir dari sebuah keluarga berada, ayahnya seorang wartawan surat kabar kecil pada jaman orde lama, A.G Tanjung. Dia  menuntaskan pendidikannya di SMA Boedi Oetomo pada tahun 1981, kemudian dia melanjutkan pendidikan nya di Universitas Indonesia.

Selama kuliah,  Chairul Tanjung  dikenal sebagai mahasiswa yang teladan. Hal ini terbukti dari penghargaan yang dia peroleh pada tahun 1984-1985 sebagai mahasiswa teladan tingkat nasional.

Insting bisnisnya mulai muncul saat masih duduk di bangku kuliah. Untuk membiayai kuliahnya, Chairul Tanjung  sempat membuka usaha fotokopi di kampus Universitas Indonesia. Ketika itu, dia mendapatkan fotokopi tersebut dari tukang fotokopi dengan  harga Rp150. Kemudian dia menjual lagi kepada teman-teman satu kampusnya dengan harga Rp300. Usaha ini dilakukannya karena harga fotokopi di kampus sangat mahal.

Dia juga sempat berjualan kaos dan buku kuliah stensilan. Ketika lulus kuliah dia bersama dengan beberapa rekannya mendirikan PT. Pariarti Shindutama pada tahun 1987 dengan modal awal Rp150 juta. Modal itu diraihnya dari  Bank Exim. Usaha perusahaan yang didirikannya itu bergerak dalam bidang produksi sepatu anak-anak ekspor.

Chairul Tanjung tidak lama bertahan di perusahaan itu. Adanya perbedaan pendapat membuat dia memilih keluar dan mendirikan perusahaan baru. Dia mendirikan Para Grup yang membidik tiga bisnis inti yaitu Keuangan, Properti dan Multimedia.

“Untuk menjadi pebisnis, lebih baik mulailah dari sesuatu yang bisa dikuasai, yang bisa berhasil, jumlah uang bukanlah soal yang penting berhasil,” kata Chairul Tanjung.

Para Grup kemudian berubah nama menjadi CT Grup. CT merupakan inisial dari Chairul Tanjung. Pada 2006 total CT mencapai 310 juta dolar Amerika yang mengantarkannya masuk daftar orang terkaya di majalah Forbes. CT juga masuk di urutan terkaya ke-18 di Indonesia

Pada 2013, jumlah kekayaan Chairul Tanjung melonjak menjadi 3,4 miliar dolar Amerika. Dia juga menjadi orang terkaya ketiga di Indonesia bersama dengan Sri Prakash Lohia. Bisnis Chairul Tanjung dengan tiga fokus utama keuangan, properti dan multimedia terus berkembang.

Bisnis yang dijalankan CT Corp sampai saat ini yaitu: Baskin Robbins, Coffee Bean & Tea Leaf, Wendy’s, Trans TV, Trans 7, Detik, Carrefour Indonesia, Metro, Trans Fashion, Antatour, Vayatour, Trans Studio Bandung & Makassar, The Trans Luxury Hotel, Ibis Hotel. Trans Corp mengoperasikan sekitar 700 gerai di seluruh Indonesia.

Selain itu ada 1.000 jaringan keuangan di seluruh Indonesia yaitu: Bank Mega, Bank Mega Syariah, Mega Life, Mega Finance, dan Mega Capital Indonesia. Perusahaan menawarkan berbagai layanan keuangan termasuk bank umum, bank syariah, asuransi, pembiayaan dan pasar modal.

CT juga memilik CT Global Resources, yang mengelola perkebunan kelapa sawit lebih dari 60.000 hektar di Kalimantan melalui CT Agro.

Terakhir, CT Corp resmi mengambil alih 100% PT Carrefour Indonesia - perusahaan ritel dunia asal Prancis - senilai Rp 7,2 triliun atau 750 juta dolar Amerika. Transaksi ini merupakan yang terbesar di Indonesia untuk sebuah akuisisi di sektor konsumer.

Dengan posisi sebagai Ketua Komite Ekonomi Nasional, Chairul Tanjung otomatis mempunyai kedekatan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kini, CT diberi mandat untuk menjadi Menko Perekonomian menggantikan Hatta Rajasa. Pengusaha sukses itu akan memulai karirnya sebagai birokrasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI