Suara.com - Mayoritas calon pembeli Bank Mutiara berasal dari Indonesia. Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan Kartika Wirjoatmojo mengatakan, dari 11 calon investor yang sudah lolos tahap awal, empat diantaranya berasal dari Indonesia. Singapura berada di posisi terbanyak kedua dengan dua calon investor serta Jepang, Malaysia dan Hongkong dengan satu calon investor. Sedangkan dua calon investor lain tidak dijelaskan secara spesifik berasal dari negara mana.
Berdasarkan jenis lembaga, tujuh calon investor adalah lembaga keuangan, tiga lainnya bank dan satu lagi merupakan konsorsium.
Selanjutnya prequalified bidder diminta menyampaikan penawaran awal pada tanggal 2 Juni 2014 sampai dengan 5 Juni 2014 (paling lambat pukul 18.00 WIB) dan proses penilaian tahap penawaran awal akan dilakukan pada tanggal 5 – 9 Juni 2014 dan hasilnya akan diberitahukan kepada calon investor sekitar tanggal 12 Juni 2014.
“Sebagai bagian dari keterbukaan informasi dan praktek GCG (Good Corporate Governance), LPS akan melakukan due diligence kepada calon investor yang lolos pada tahapan penawaran awal pada data room di Bank Mutiara,” jelas Kartika, dalam siaran pers yang diterima suara.com, Rabu (14/5/2014).
Bank Mutiara diambil alih oleh LPS pada 2008 ketika masih bernama Bank Century. Bank itu mengalami kesulitan likuiditas sehingga diberikan dana talangan sebesar Rp6,7 triliun. Pada Desember lalu, LPS kembali menyuntikkan dana Rp1,2 triliun kepada Bank Mutiara.