Suara.com - Bank Mandiri memastikan dana 2.000 nasabah yang kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) diblokir sejak hari Minggu (11/5/2014) lalu tetap aman. Corporate Secretary Bank Mandiri Nikson Napitupulu mengatakan, pemblokiran dilakukan karena Bank Mandiri menerima laporan pada Sabtu malam telah terjadi kejahatan perbankan di bank lain.
Kata dia, pada hari Minggu Bank Mandiri memutuskan untuk memblokir kartu ATM 2.000 nasabah. Tindakan itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi agar tindakan kejahatan di bank lain itu tidak menimpa nasabah Bank Mandiri.
“Kami sebenarnya sudah mengirimkan sms kepada 2.000 nasabah yang kartu ATMnya diblokir itu. Namun, mungkin ada yang tidak menerima karena nomorya sudah ganti atau karena lain hal. Sebenarnya, nasabah yang ATMnya diblokir itu tinggal datang ke kantor cabang terdekat dan mengganti kartu ATMnya. Kalau itu sudah dilakukan, maka mereka sudah bisa bertransaksi seperti biasa lagi,” kata Nikson kepada suara.com melalui sambungan telepon, Selasa (13/5/2014).
Nikson menambahkan, nasabah yang kartu ATMnya diblokir sebenarnya masih bisa melakukan transaksi perbankan lewat internet (internet banking) dan juga menaik uang di kantor cabang.
Nikson tidak mau merinci tindak kejahatan perbankan seperti apa yang terjadi di bank lain tersebut. Yang pasti, kata dia, tidak ada pembobolan dana nasabah di Bank Mandiri.
Kasus pemblokiran kartu ATM nasabah hanya terjadi di sebagian kecil wilayah di Jakarta. Nikson menjelaskan, 2.000 ATM yang diblokir itu dipilih berdasarkan pola kejahatan yang kemungkinan bisa menimpa para nasabah tersebut.