Suara.com - Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu mengancam akan menghentikan pasokan gas bumi ke PT PGN Tbk. Ini dilakukan menyusul rencana Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk mengakuisisi PT Pertamina Gas ke PGN.
Presiden FSPPB Ugan Gandar, mengatakan bahwa saat ini pasokan Pertamina Gas (Pertagas) ke PGN sekitar 250 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
"Kami akan hentikan pasokan itu kalau akuisisi dijalankan," katanya.
Sebelumnya, beredar surat tertanggal 7 Mei 2014 ke Direksi Pertamina yang berisi rencana akuisisi Pertagas oleh PGN. Namun, dalam pernyataan selanjutnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan membantah adanya surat tersebut. Dahlan juga memastikan wacana akuisisi dibatalkan.
"Keduanya sudah saling mengalah dan mau kerja sama. Jadi, tidak ada lagi urgensi penyatuan Pertagas dan PGN," katanya di Jakarta, Senin (12/5).
Menurut Ugan, sampai saat ini, belum ada pemberitahuan melalui surat secara resmi ke Pertamina terkait dengan pembatalan akuisisi tersebut.
"Kalau Pak Dahlan bilang membatalkan, kami minta surat resmi pembatalannya. Sebaliknya, kalau surat itu ternyata palsu, mesti dilaporkan ke polisi untuk ditelusuri sumbernya," katanya.
Ugan mengatakan bahwa akuisisi Pertagas ke PGN merupakan tindakan yang gegabah.
"PGN itu 40 persen sahamnya dimiliki asing. Tidak selayaknya Pemerintah menyerahkan Pertagas yang merupakan aset nasional ke asing," ujarnya.
Menurut dia, sebaiknya Pertagas dan PGN berdiri sendiri dan bersaing secara sehat. Ia mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan aksi damai untuk menggugat rencana akuisisi tersebut. (Antara)