Pengusaha: Tarif Sudah Naik, Kenapa Listrik Masih Tetap Mati

Doddy Rosadi Suara.Com
Selasa, 13 Mei 2014 | 14:10 WIB
Pengusaha: Tarif Sudah Naik, Kenapa Listrik Masih Tetap Mati
Suasana pemukiman warga tampak gelap akibat pemadaman listrik di Jakarta Pusat, Senin (12/5). (Antara/Rosa Panggabean)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Perusahaan Listrik Negara dinilai telah melakukan wanprestasi karena masih terjadi pemadaman listrik setelah tarif dasar listrik untuk industri naik per 1 Mei lalu. Ketua Bidang Advokasi dan Kebijakan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anthony Hilman mengatakan, alasan PLN menaikkan TDL industri antara lain untuk meningkatkan daya serta memperbaiki pelayanan kepada pelanggan.

Namun, belum lama tarif naik justru terjadi pemadaman di daerah Jakarta dan Tangeran kemarin sore selama dua jam lebih. Menurut Anthony, sektor industri selalu menjadi pihak yang dirugikan karena tarif listrik terus naik sementara sektor rumah tangga tidak pernah dinaikkan. Ini membuat biaya operasional meningkat dan pengusaha terpaksa menaikkan harga. Akibatnya, daya saing produk nasional akan kalah bersaing dengan produk impor.

“Kalau tarif listrik naik terus, maka ini akan membuat produk impor membanjiri pasar lokal karena harganya yang jauh lebih murah. Konsumen itu kan tidak mau tahu apakah produk itu dari Cina atau bukan, yang penting harganya murah. Sedangkan produk lokal akan semakin mahal karena sektor industri selalu dibebani kenaikan tarif listrik,” kata Anthony melalui sambungan telepon kepada suara.com, Selasa (13/5/2014).

Anthony menambahkan, pemadaman listrik yang dilakukan PLN membuat sejumlah industri terpaksa tidak bisa beroperasi dan menimbulkan kerugian yang besar. Dia memberi contoh, industri plastik sangat bergantung kepada listrik karena bahan baku yang harus tetap berada dipanaskan. Apabila listrik mati, maka otomatis bahan baku tersebut tidak bisa dipanaskan.

“Memang sebagian besar industri mempunyai mesin genset, tetapi kalau listrik mati tiba-tiba kan mereka tidak punya persiapan. Genset hampir pasti tidak bisa menopang seluruh proses produksi,” jelasnya.

Anthony menambahkan, saat ini sejumlah asosiasi tengah menghitung kerugian yang diderita akibat pemadaman listrik tersebut. Kemarin, Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan Gas di Muara Karang mengalami gangguan sehingga mengakibatkan listrik di Jakarta dan Tangerang mati sejak pukul 15.30 WIB. Gangguan itu membuat PLN mengalami defisit 600 megawatt.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI