Suara.com - Wakil Ketua Komisi BUMN DPR Aria Bima mengungkapkan, Direksi PLN harus menjelaskan pemadaman listrik yang terjadi di Jakarta dan juga Banten secara terbuka kepada publik.
Kata dia, hingga hari ini listrik di kompleks perumahan DPR di Kalibata, Jakarta Selatan masih padam. Kemarin, listrik di Jakarta dan Tangerang juga mati selama lebih dari dua jam.
Menurutnya, permasalahan yang dihadapi PLN setiap kali terjadi pemadaman listrik selalu sama yaitu gangguan teknis di salah satu gardunya. Seharusnya, kata dia, PLN sudah bisa langsung mengantisipasi apabila terjadi gangguan sehingga masyarakat tidak dirugikan dengan adanya pemadaman listrik.
“Kami baru memulai masa sidang terakhir, dalam waktu dekat kami akan mengagendakan untuk memanggil Direksi PLN. Selama ini saya melihat PLN tidak punya plan b apabila ada gangguan teknis. Jadi seakan-akan, PLN minta masyarakat yang mengerti permasalahan yang mereka hadapi,” kata Aria Bima kepada suara.com melalui sambungan telepon, Selasa (13/5/2014).
Aria Bima menambahkan, pemadaman listrik yang dilakukan PLN di sejumlah daerah telah menimbulkan kerugian yang besar bagi masyarakat dan juga sektor industri terutama usaha kecil dan menengah.
Dia menambahkan, sektor UKM yang tidak mempunya genset hampir pasti tidak bisa berproduksi akibat mati listrik. Karena itu, dia meminta PLN untuk memperbaiki kinerjanya sehingga tidak ada lagi terjadi pemadaman listrik.
Kemarin, Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan Gas di Muara Karang mengalami gangguan sehingga mengakibatkan listrik di Jakarta dan Tangerang mati sejak pukul 15.30 WIB. Gangguan itu membuat PLN mengalami defisit 600 megawatt.