Suara.com - Aliko Dangote, orang terkaya di Afrika akan berinvestasi sebesar 2,3 miliar dolar Amerika atau sekira Rp26,4 triliun di sektor produksi beras dan gula di Nigeria. Langkah itu dilakukan untuk melawan kemiskinan dan juga kekerasan yang masih sering terjadi di negara itu.
Menurut Dangote, Nigeria masih memerlukan banyak lapangan kerja baru guna mengakhiri tindakan kekerasan oleh kelompok militan yang semakin marak terjadi dalam beberapa hari terakhir. Pada 14 April lalu, kelompok Boko Haram menculik ratusan siswi dari sebuah sekolah di kota Chibok. Wilayah di bagian utara Nigeria itu memang menjadi markas kelompok militan Boko Haram.
Dangote yang mempunyai kekayaan 24,5 miliar dolar Amerika itu juga mengumumkan bahwa perusahannya akan berinvestasi sebesar 16 miliar dolar Amerika di Afrika pada empat tahun ke depan. Sebagian besar investasinya akan dilakukan di Nigeria.
Pimpinan organisasi militan Boko Haram di Nigeria mengancam akan menjual lebih dari 200 pelajar yang diculik kelompok itu bulan lalu.
“Saya menculik para gadis anda. Saya akan menjualnya di pasar, demi Allah,” ujar pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau.
“Allah telah memerintahkan saya untuk menjualnya. Mereka adalah milik Nya dan saya akan melaksanakan instruksi itu,” katanya lagi.
Ratusan pelajar itu diculik dari desa Chibok di Negara Bagian Borno pada 14 April lalu. Mereka diculik saat sedang ujian sekolah dan digiring serta diangkut ke dalam sebuah truk.
Truk itu membawa ke daerah terpencil di sepanjang perbatasan dengan Kamerun.
Aksi Boko Haram itu tetap mengejutkan warga Nigeria yang sebetulnya sudah biasa mendengar aksi kekerasan oleh para gerilyawan yang lima tahun belakangan mengganggu. (Forbes/Reuters)