Suara.com - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Syahrul Yasin Limpo, mengatakan bahwa daerahnya bisa disebut mengalami "overload" bahan pangan seperti beras, daging sapi, juga ikan. Oleh karena itulah menurutnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) coba melakukan "impor" bahan pangan dari Sulsel untuk menutupi permintaan warga ibu kota termasuk Jabodetabek.
"Daerah saya memiliki produksi overstock 2,6 juta ton beras. Kami punya (ikan) tuna 52.000 ton. Kami punya sapi, sekarang bisa dikeluarkan, diperdagangkan, 65.000 ton per tahun," kata Syahrul, usai menandatangani MoU dengan Jokowi di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Makassar, Sulsel, Minggu (11/5/2014).
Syahrul pun menambahkan bahwa jika DKI Jakarta memiliki kebutuhan pangan setiap harinya, maka tak perlu lagi melalukan impor dari luar (mancanegara).
"Hari ini kami realisasikan komitmen antara Gubernur DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan, di mana produksi rakyat saya, bisa saya pasarkan, dan Pak Gubernur DKI Jakarta, Pak Jokowi, siap untuk menerima," papar Syahrul.
"Kami sudah buktikan hari ini. Kami berharap kita akan lanjut," sambungnya.
Lebih jauh, Syahrul pun menyatakan bahwa Sulsel sendiri memang strategis untuk menjadi pilar utama pangan nasional.
"Kami mau menyangga. Semua 'impor' bisa dilakukan secara nasional, termasuk daging. Kami di sini punya 2 juta ekor satu tahun," paparnya.