Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo, resmi menandatangani dokumen kerja sama terkait pemasaran bahan pangan dari Sulsel seperti beras, ikan dan daging, ke DKI Jakarta. Penandatanganan MoU kerja sama itu dilakukan langsung di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Makassar, Minggu (11/5/2014).
Dalam perjanjian kerja sama ini, antara lain disebutkan bahwa bahan pangan berupa 168 ton beras senilai Rp1,44 miliar (7 kontainer), ikan sebanyak 72 ton yang dimasukkan ke dalam 3 kontainer senilai Rp400 juta, serta daging sapi, akan dikirim setiap dua minggu sekali, mulai hari ini.
Jokowi, seusai penandatanganan MoU bersama Syahrul tersebut, terlihat senang dan tanpa segan menunjukkan kegembiraannya. Hal itu karena menurutnya sesuai perjanjian, pemasaran bahan pangan itu pembayarannya bisa ditunda nanti.
"Bayarnya belakangan. Ya, mau, kalo itu bisa diteruskan seperti ini," kata Jokowi, saat berpidato di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Makassar, Jalan Nusantara Nomor 329, Makassar, Minggu (11/5).
Dalam keterangannya pula kemudian, Jokowi mengaku bahwa pihaknya sebenarnya sangat ketakutan sekali jika stok beras di DKI Jakarta sampai turun jauh dikarenakan jumlah konsumsinya meningkat. "Sekarang posisi (stok) beras kita sangat turun sekali. Saya takut," ujarnya.
Makanya, Jokowi mengaku senang sekali dengan kerja sama ini, bahkan tak ragu memujinya. "Saya acungkan jempol. (Pertama karena) MoU, langsung kirim. Yang kedua, bayarnya belakangan. Ini yang saya seneng," lanjutnya di depan hadirin di pelabuhan tersebut.