Suara.com - Indeks saham di kawasan regional melonjak setelah Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat Janet Yellen mengatakan, perekonomian Amerika Serikat sudah mulai pulih setelah melalui musim dingin yang berat. Selain itu, nilai ekspor dan impor Cina yang naik pada April juga memberikan sentimen positif kepada pelaku pasar.
Dalam sesi penutupan perdagangan, Kamis (8/5/2014), indeks MSCI Asia Pasifik melompat 0,5 persen ke level 137,55. Sedangkan indeks Topix di Jepang juga melompat 0,7 persen.
“Kami sudah melihat adanya peningkatan. Untuk pertama kalinya, kami tidak lagi harus khawatir tentang pengetatan likuiditas dalam perekonomian. Surplus perdagangan terus menanjak ke arah yang benar,” kata Hao Hong, analis dari Bocom International Holdings Co di Hongkong.
Di Korea Selatan, indeks Topix juga melonjak 0,6 persen di mana saham SK C&C bertambah 5,2 persen. Lompatan terbesar dialami indeks S7P/ASX di Australia yang naik 0,8 persen. Di Hongkong, indeks Hang Seng juga naik 0,4 persen.
Berbeda dengan indeks kawasan regional yang meningkat, indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia justru ditutup melemah. Pada sesi penutupan perdagangan Kamis sore, IHSG turun tipis 1 poin ke 4.860. IHSG nyaris menembus level 4.900 ketika berada di posisi 4.889 sebelum akhirnya kembali melemah.
Volume perdagangan 4 miliar lot saham dengan nilai transaksi Rp5,2 triliun. Ada 121 saham yang naik, 191 saham turun dan 76 saham stagnan. Saham yang menguat antara lain Semen Indonesia, Adhi Karya dan Summarecon Agung. Sedangkan saham yang turun antara lain Bank Rakyat Indonesia, Perusahaan Gas Negara dan Adaro Energy. (RTI/Bloomberg)