Suara.com - Partai Golkar meminta pemerintah supaya merefleksikan hari buruh yang jatuh setiap 1 Mei sebagai momentum untuk mengevaluasi kebijakan terhadap para buruh, khususnya keamanan dan kesejahteraan.
“Masih banyak yang perlu dievaluasi bersama, seperti perlindungan hukum bagi buruh yang bekerja di luar negeri, atau kesejahteraan para buruh yang berada di dalam negeri. Tentu ini merupakan langkah tepat untuk meningkatkan kinerja mereka," ujar Poempida, dalam siaran pers yang diterima suara.com, Kamis (1/5/2014).
Selain itu, Poempida juga mengatakan bahwa hari buruh bisa menjadi masukan baru bagi program pemerintahan baru pasca pemilu 2014. “Tentu saja, baik eksekutif maupun legislatif yang nanti akan terpilih, bisa mengambil momen hari buruh ini sebagai masukan-masukan bagi program mereka yang ingin memajukan kesejahteraan masyarakat," tambah Poempida.
Mulai tahun ini, Pemerintah menetapkan tanggal 1 Mei sebagai hari libur nasional. Hal ini ditujukan untuk memperingati Hari Buruh (Labor Day) yang jatuh setiap tanggal tersebut. Hari buruh juga diperingati berbagai negara di dunia.