Suara.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ditutup menguat sebesar 20,47 poin seiring dengan proyeksi pelaku pasar bahwa ekonomi Indonesia akan membaik.
IHSG BEI ditutup naik sebesar 20,47 poin atau 0,42 persen ke posisi 4.840,15. Sementara itu, indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 2,88 poin (0,35 persen) ke level 814,96.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa sinyal perekonomian Indonesia yang cenderung akan membaik menjadi salah satu pendorong penguatan indeks BEI.
"Hal itu perlu kita cermati dikarenakan data ekonomi seperti inflasi dan neraca perdagangan Indonesia yang akan diumumkan pada awal Mei dapat menunjang kenaikan IHSG lebih lanjut," kata dia.
Ia menambahkan bahwa secara teknikal, IHSG BEI juga masih terlihat sedang memulai proses kenaikan lebih lanjut ke depannya.
Sementara itu, Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan bahwa peluang indeks BEI menguji level batas atas di kisaran 4.868--4.920 poin cukup terbuka.
"Walaupun sempat didera aksi ambil untung dalam beberapa hari terakhir, laju IHSG mulai kembali ke area positif," katanya.
Ia mengemukakan bahwa beberapa saham yang dapat diperhatikan, diantara Bank Tabungan Negara (BBTN), Jasa Marga (JSMR), BW Plantation (BWPT), dan Elnusa (ELSA).
Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 207.534 kali dengan volume mencapai 3,51 miliar lembar saham senilai Rp5,65 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 199 saham, yang melemah 110 saham, dan yang tidak bergerak 100 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 319,92 poin (1,42 persen) ke level 22.133,97, indeks Nikkei naik 15,88 poin (0,11 persen) ke level 14.304,11 dan Straits Times menguat 25,16 poin (0,78 persen) ke posisi 3.263,18. (Antara)