Suara.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk pada kuartal I 2014 mencatat pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 20,24 persen menjadi Rp102,82 triliun, dibanding periode sama tahun 2013 sebesar Rp85,51 triliun.
"Pertumbuhan kredit sebesar 20,24 persen tersebut melampaui proyeksi kredit perbankan nasional sebesar 15 persen-17 persen," kata Direktur Utama Bank BTN Maryono.
Pada saat yang bersamaan, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp341 miliar, tumbuh dibanding laba periode sebelumnya sebesar Rp334 miliar. Sedangkan total aset Bank BTN mencapai Rp136,96 triliun, melonjak 13,97 persen dari sebelumnya Rp120,18 triliun.
Menurut Maryono, tingginya penyaluran kredit terutama ditopang penyaluran kredit ke segmen properti sebesar Rp89,71 triliun, atau mengambil porsi 87,25 persen dari total kredit yang disalurkan perseroan.
Ia menjelaskan, total rumah dan apartemen yang telah dibiayai Bank BTN sepanjang tiga bulan pertama 2014 mencapai 28.032 unit. Adapun penyaluran kredit ke segmen non-perumahan yang mengambil porsi 12,75 persen dari total kredit yang disalurkan atau sebesar Rp13,11 triliun.
Peningkatan penyaluran kredit tersebut dipicu tingginya kebutuhan akan tempat tinggal dan agresifnya pasar properti, meskipun di tengah iklim politik menjelang Pilpres 2014.
"Ini membuktikan kehadiran Bank BTN sangat dibutuhkan dalam membantu masyarakat, khususnya kelas menengah bawah untuk memiliki rumah sebagai kebutuhan dasar," ujar Maryono.
Hingga triwulan I 2014, Bank BTN telah menyalurkan kredit kepemilikan rumah subsidi (FLPP) sebanyak 15.480 unit, rumah nonsubsidi sebanyak 12.351 unit dan apartemen 201 unit. Sementara, untuk pembangunan rumah dan apartemen, perseroan telah menyalurkan kredit konstruksi sebesar Rp12,353 miliar. (Antara)