Suara.com - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan, peringatan Hari Buruh setiap tanggal 1 Mei merupakan momentum yang penting guna membangun kebersamaan industrial di Tanah Air.
Menurut dia, guna menciptakan suasana kondusif di antara para pekerja/buruh, pengusaha dan pemerintah perlu jalinan komunikasi aktif dengan mengedepankan musyawarah mufakat.
Ia mengemukakan, pihaknya mengapresiasi kepada pekerja/buruh Indonesia menuju masyarakat adil, makmur, dan sejahtera.
"Tentunya, harapan ini akan cepat terwujud jika masing-masing pelaku usaha dapat menghayati prinsip hubungan industrial yang berlaku di Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyerukan kepada buruh agar kelak tidak memilih calon presiden yang berpihak pada kebijakan tenaga kerja alih daya (outsourcing) yang dinilai tidak berpihak kepada peningkatan kesejahteraan bagi kaum buruh/pekerja.
"KSPI juga menyerukan kepada seluruh buruh Indonesia agar tidak memilih calon presiden 2014 yang pro kepada kebijakan oursourcing," kata Presiden KSPI, Said Iqbal.
Ia mengingatkan, salah satu tuntutan KSPI dalam May Day (Hari Buruh) 2014 adalah menuntut presiden terpilih nantinya setelah satu hari dilantik langsung menghapus sistem kerja outsourcing.
Selain itu, ujar dia, mengangkat pekerja outsourcing di BUMN menjadi karyawan tetap BUMN serta menindak perusahaan swasta yang tetap "membandel" dalam menggunakan pekerja outsourcing di perusahaannya.
"KSPI dalam perayaan May Day 2014 nanti konsisten menuntut pemerintah menghapuskan sistem kerja outsourcing," katanya. (Antara)