Suara.com - Ajang sepak bola Piala Dunia 2014 yang digelar 12 Juni-13 Juli 2014 di Brasil membawa berkah bagi industri tekstil di Indonesia. Sejak akhir tahun lalu, sejumlah negara yang timnya tampil di putaran final Piala Dunia mulai memesan kostum tim sepak bolanya ke perusahaan tekstil di Indonesia.
Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Ade Sudrajat mengatakan, setiap perhelatan Piala Dunia membuat produksi tekstil meningkat 3-4 persen. Tahun ini, negara yang menjadi pemesan kostum timnas terbanyak adalah Jerman, Prancis dan Inggris.
“Pemesanan biasanya dilakukan sejak akhir tahun dan pengiriman dilakukan pada 3-4 bulan sebelum ajang Piala Dunia dimulai. Event besar seperti Piala Dunia atau Pemilu selalu memberikan dampak positif terhadap industri tekstil. Tahun ini juga sama, pemilu dan piala dunia membawa berkah,” kata Ade ketika dihubungi suara.com melalui sambungan telepon, Senin (28/4/2014).
Ade menambahkan, negara-negara di Eropa kerap memesan kostum tim nasional mereka ke Indonesa karena biaya produksi yang murah. Ade tidak mau menyebutkan berapa biaya untuk pembuatan satu kostum timnas.
Namun, dia menyebut harga jual kostum timnas buatan Indonesia biasanya 100 euro. Ketika, negara yagn bersangkutan sudah tersingkir biasanya harganya diobral menjadi 60 euro dan pemesan masih tetap mendapatkan keuntungan.
Beberapa waktu lalu, perusahaan peralatan olah raga Nike menuai protes karena menjual kostum tim nasional Inggris dengan harga yang sangat mahal. Kostum tersebut dibuat di Pabrik Nike di Tangerang, Banten.
Kostum timnas Inggris itu dijual dengan harga 90 poundsterling. Padahal, biaya produksinya hanya sekira 4 poundsteling. Nike beralasan, harga jual kostum itu mahal karena harus melalui sejumlah riset serta bahan kostum itu diambil dari botol daur ulang.