Suara.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mempertemukan seluruh investor pariwisata dalam berbagai bidang di Jakarta dalam acara "Hospitality Investment World (HIW) Indonesia 2014".
Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf Firmansyah Rahim, mengatakan kegiatan HIW 2014 diharapkan akan menjadi forum yang akan mempertemukan pemilik hotel lokal dan internasional, operator dan "service management hotel".
"Ini penting untuk membahas strategi meningkatkan pertumbuhan pariwisata dan perhotelan di Indonesia," ucapnya.
Firmansyah mengatakan Indonesia menjadi negara tujuan investasi pariwisata paling menarik bagi investor karena kinerja pariwisata Indonesia belakangan ini terus meningkat.
"Di samping itu, daya saing Indonesia semakin kuat, serta persepsi positif dunia internasional terhadap Indonesia semakin membaik," tuturnya.
"The World Travel & Tourism Council" (WTTC) menyebutkan peran pariwisata semakin signifikan dalam perekonomian global. Tahun 2013, pasar pariwisata dunia sudah mencapai 7 triliun dolar Amerika, sedangkan pada 2014 diperkirakan pertumbuhannya bisa mencapai 4,2 persen.
Firmansyah menambahkan Indonesia dinilai sebagai negara yang berhasil memanfaatkan momentum itu, sehingga dalam kelompok G-20 Indonesia termasuk salah satu negara dengan pertumbuhan pariwisata tinggi.
"WTTC memperkirakan tahun 2014 ini Indonesia berpeluang mencapai pertumbuhan kunjungan wisman 14,2 persen dan wisnus 6,3 persen. Kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian diperkirakan bisa mencapai 8,1 persen," ujarnya.
Pihaknya mencatat menguatnya daya saing pariwisata Indonesia juga menarik para investor.
Data "The Travel and Tourism Competitiveness Index" yang dilansir World Economic Forum (WEF) 2013 menyebutkan daya saing pariwisata Indonesia mampu naik empat peringkat.