Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (23/4/2014) resmi membuka pameran kerajinan terbesar dan terlengkap di Indonesia, Inacraft 2014. Presiden yang dalam kesempatan itu didampingi Ibu Ani Yudhoyono, mengatakan industri kerajinan terus berkembang, baik di pasar domestik maupun pasar global sehingga harus terus didorong pengembangannya.
Untuk itu, Presiden juga mengajak pemerintah daerah untuk turut mengembangkan dan mendukung kesejahteraan para pengrajin. Presiden juga mengajak para pelaku industri terus meningkatkan kualitas produknya sehingga mampu memperluas pangsa pasar. "Tetapi ingat, kualitas yang terjaga, dan diperlukan juga produk ramah lingkungan. Konon barang yang tidak ramah lingkungan tidak lolos dalam dunia perdagangan tingkat internasional. Saya minta lingkungan juga diperhatikan," katanya.
Sebelum mengakhiri sambutannya Presiden, mengajak para pengunjung untuk ikut membeli produk-produk dalam negeri yang ditawarkan dalam pameran kali ini dengan bahasa Jawa. "Untuk pengunjung, ojo lali lho yo tuku lho yo (jangan lupa ya, beli ya," kata Presiden disambut tepuk tangan.
Inacraft 2014 ini merupakan yang ke-16 kalinya digelar, dan mengusung tema utama “From Smart Village to Global Market” yang mempersembahkan produk sentuhan kekayaan warisan budaya Jawa Tengah sebagai ikon, dengan sub tema “The Charisma of Central Java”.
Pameran yang diikuti oleh lebih dari 1600 perusahan/ UKM ini akan berlangsung sampai Minggu (27/4/2014). Setidaknya 1.600 perusahaan dan UKM ikut meramaikan perhelatan ini.
Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2013, industri kerajinan menyumbang Rp92,6 triliun terhadap perekonomian nasional (Produk Domestik Bruto). Sementara total kontribusi industri kreatif (termasuk kerajinan) pada 2013 mencapai Rp641,8 triliun.
Sementara, dari Inacraft 2014 ini ditargetkan dikunjungi oleh 200 ribu pengunjung, dengan kontrak dagang hingga 9,3 miliar dolar untuk pembeli dari luar negeri, dan Rp117,6 miliar transaksi retail.