Suara.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa pesimistis produksi minyak atau lifting pada tahun ini tidak mencapai target seperti yang ditetapkan dalam Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2014.
Menurut Hatta, lifting pada tahun ini kemungkinan berada di sekitar 830 ribu barel per hari. Sementara target lifting dalam UU APBN 2014 adalah 870 ribu barel per hari.
“Saya pikir angkanya yah sekitar itu 830 ribu barel per hari. Tetapi yang saya inginkan, jangan hanya melihat dari crude (minyak mentah-red) saja, tetapi dari sisi gasnya juga. Jadi, kalau produksi minyak turun saya inginnya produksi gas yang naik. Dengan demikian, penerimaan negara dari produksi gas bisa semakin besar, “ kata Hatta usai hadir dalam acara penandatanganan kerja sama antara Bank Indonesia dengan Kantor Menko Perekonomian dan Kementerian Dalam Negeri dalam mengatasi inflasi di Gedung Bank Indonesia, Senin (21/4/2014).
Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan lifting minyak bumi tahun ini tidak bisa mencapai target 870 ribu barel per hari. Berdasarkan prediksi SKK Migas, produksi minyak bumi hanya bisa mencapai angka 813 ribu barel per hari.
"Saya kira memang itu angka yang konservatif karena lapangan-lapangan kita sudah cukup major dan tidak ada temuan baru yang cukup besar," kata Pelaksana Tugas Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Johanes Widjonarko.
Tahun lalu, target lifting minyak di APBN-P 2013 sebesar 840.000 barel per hari, realisasi produksi minyak hingga per 31 Desember 2013 hanya terpenuhi 825.000 barel per hari atau 98,3 persen dari target. Sementara itu, lifting gas bumi hanya terealisasi 1.218.000 BOEPD atau sekitar 98,4 persen dari target yang ditetapkan sebesar 1.240.000 BOEPD.