Penjualan Properti Turun, Investor Tunda Ekspansi

Doddy Rosadi Suara.Com
Senin, 21 April 2014 | 13:53 WIB
Penjualan Properti Turun, Investor Tunda Ekspansi
Ilustrasi (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengembang properti, PT Prioritas Land Indonesia menilai saat ini investor sektor properti masih menunggu hasil Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014, sebelum melakukan langkah-langkah ekspansi investasi selanjutnya.

"Menjelang Pilpres 2014, para investor properti sepertinya masih menanti kepastian mengenai siapa pemimpin baru yang terpilih sebelum berinvestasi," kata Direktur Utama PT Prioritas Land Indonesia, Marcellus Chandra dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (21/4/2014).

Ia mengakui saat ini memang relatif terjadi penurunan penjualan produk properti hampir untuk seluruh jenis properti, tetapi ia meyakini penurunan tersebut bersifat sementara.

Menurut dia, respons positif terhadap pasar untuk sektor properti dinilai akan kembali terjadi selepas penyelenggaraan pemilu nanti.

"Fenomena ini biasanya hanya sementara, selepas pesta demokrasi ini, biasanya pasar properti akan kembali bergairah," katanya.

Ia juga mengutarakan harapannya agar siapapun sosok yang terpilih menjadi presiden nantinya bakal dapat mendapat respons yang positif dari pasar properti.

Sebelumnya, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Indonesia Property Watch menyatakan dampak penyelenggaraan Pemilu 2014 bukanlah menjadi faktor utama yang menjadikan perlambatan pertumbuhan sektor properti di Tanah Air.

"Dampak pemilu meski bukan faktor utama perlambatan pasar properti, namun cukup membuat para pengembang melakukan strategi efisiensi karena berbarengan dengan melambatnya pasar properti," kata Direktur Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda.

Ia mengungkapkan bahwa tingkat penjualan properti di kuartal awal tahun 2014 diperkirakan menurun terutama untuk segmen menengah atas. Para pengembang, ujar dia, memilih untuk tidak melakukan ekspansi lebih jauh sampai tahun 2015. "Kondisi pemilu merupakan kondisi sementara pasar properti," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI