Suara.com - Perusahaan otomotif General Motors sudah melakukan uji coba terhadap 80 unit mobil yang mereka tarik dari pasar. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, mobil itu tetap aman untuk dikendarai meski mempunyai masalah dengan ignition switches alias starter. Namun, General Motors belum bisa mencaro solusi dari masalah sebenarnya yaitu starter mati ketika kunci mobil terkena oleh lutut pengemudi.
Sejumlah analis menilai, kurangnya uji coba terhadap masalah ini membuat pernyataan General Motors bahwa mobil tersebut aman untuk dikemudikan masih diragukan. Pada awal 2004, insinyur di General Motors mengeluhkan soal starter yang langsung mati ketika kunci yang menempel terkena lutut dari pengemudi.
Hakim di Texas mengizinkan mobil yang belum diperbaiki itu untuk tetap di jalanan meski ada keberatan dari sejumlah pihak. Kerusakan yang dialami mobil produksi General Motors itu adalah starter yang mudah mati apabila kunci terkena getaran atau lutut dari pengemudi. Akibatnya, mesin mati begitu juga power steering, rem dan juga kantung udara. Sedikitnya 13 orang meninggal akibat insiden ini.
CEO General Motors Mary Barra mengatakan, 2,6 juta unit mobil yang sudah ditarik dari pasar karena masalah starter aman untuk dikendarai. Syaratnya, pemilik mobil tidak mencantelkan banyak kunci dengan kunci mobil. Artinya, kunci mobil tidak boleh disertai dengan kunci lain di gantungan kunci mobil.
Masih belum ada informasi dari General Motors apakah starter akan tetap mati apabila kunci terkena lutut pengemudi meski hanya ada satu kunci yang menempel di starter. Dalam laporan ke pengadilan di Texas, General Motors mengungkapkan telah menguji coba 80 unit mobil dengan menggunakan kunci tunggal. Jumlah mobil yang sudah ditarik GM sejak Februari 2014 menjadi 6,1 juta unit.(Bloomberg)