Suara.com - Masyarakat diminta untuk lebih teliti dalam membeli produk investasi yang ditawarkan oleh lembaga perencana keuangan. Ini diperlukan agar uang yang akan diinvestasikan itu tidak hilang karena salah memilih produk investasi.
Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi, Mike Rini mengatakan, pemilihan produk investasi itu merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan sebelum melakukan investasi.
Langkah lain, kata Mike, menilai seberapa banyak uang yang akan diinvestasikan. Jangan sampai uang yang akan diinvestasikan itu adalah uang yang akan digunakan dalam jangka pendek atau jangka panjang.
“Jadi, yang harus diingat bahwa uang untuk investasi itu harus uang yang menganggur. Jadi, uang itu benar-benar untuk investasi dan bukan untuk keperluan apa pun. Jadi, kalau hilang atau investasi merugi tidak akan terlalu mempengaruhi kondisi finansial. Ini yang terkadang masyarakat masih belum terlalu aware,” kata Mike Rini kepada suara.com melalui sambungan telepon, Kamis (17/4/2014).
Menurut Mike, perencana keuangan dalam menjalankan tugasnya dilengkapi dengan kode etik. Salah satunya adalah menjelaskan produk investasi yang akan ditawarkan kepada kliennya. Produk investasi biasanya mempunyai tingkat risiko yang berbeda mulai dari sama sekali tidak berisiko, sedikit berisiko.
Produk investasi yang sama sekali tidak berisiko antara lain reksadana sedangkan yang sedikit berisiko contohnya saham.
“Perencana keuangan itu sifanya hanya memberikan rekomendasi. Dia bukan manajer investasi, setahu saya untuk menjadi manajer investasi itu kan harus mempunyai izin terlebih dahulu. Jadi, perencana keuangan tidak menerima uang dari kliennya lalu membelikan produk investasi tersebut,” jelasnya.
Terkait kasus yang dialami selebritis Ferdi Hasan dengan pemimpin perencana keuangan QM Financial, Ligwina Hananto, Mike menilai, Ferdi Hasan sebagai klien terlalu percaya kepada perencana keuangan tanpa melakukan penilaian terhadap produk investasi yang ditawarkan.
Sedangkan Ligwina sebagai perencana keuangan dinilai masih belum memahami profile klien yaitu apa tujuan utama dalam berinvestasi. Ferdi Hasan melaporkan pemimpin lembaga perencana keuangan QM Financial, Ligwina Hananto ke polisi.
Ini dilakukan setelah Ferdi merasa dirugikan oleh lembaga perencana keuangan itu karena investasi yang dilakukannya selalu merugi. Ferdi ditawarkan produk investasi CV Panen Mas oleh Ligwina. Namun, setelah menaruh uang Rp1 miliar, perusahaan tersebut justru merugi sehingga membuat uang yang sudah diinvestasikan Ferdi hilang.