40 Persen Angkatan Kerja di Indonesia Usia Lanjut

Doddy Rosadi Suara.Com
Selasa, 15 April 2014 | 18:35 WIB
40 Persen Angkatan Kerja di Indonesia Usia Lanjut
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Riset yang dilakukan Manulife Asset Management menyebutkan, angkatan kerja usia lanjut Indonesia yaitu 40 persen jika dibandingkan tujuh negara Asia dalam survei tersebut.

"Negara berkembang di Asia rata-rata sebesar 29,7 persen (hingga 39,8 persen) dan negara maju di Asia sebesar 15 persen," kata Director of Business Development PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Putut E. Andanawarih di Jakarta, Selasa (15/4/2014).

Dia mengatakan, cakupan skema program pensiun wajib relatif rendah di antara negara berkembang seperti Tiongkok, Indonesia, Malaysia, dan Hong Kong yaitu 18,8 persen. Menurut dia, kekayaan finansial per orang dewasa dari ketiga negara tersebut yang harus dibayar relatif rendah yaitu rata-rata 8.655 dolar Amerika.

Putut membandingkan dengan negara maju di Asia seperti Hong Kong, Jepang, Singapura, dan Taiwan yang partisipasi angkatan kerja usia lanjut relatif rendah yaitu 6,3 persen hingga 25,7 persen. Sementara itu menurut dia, cakupan program pensiun wajib relatif tinggi rata-rata 61,5 persen.

"Kekayaan finansial per orang dewasa yang harus dibayar relatif tinggi rata-rata 134.766 dolar Amerika," katanya.

Sementara itu delapan negara Asia (Indonesia, Malaysia, Tiongkok, Malaysia, Singapura, Jepang, Hong Kong, dan Taiwan) memanjangkan usia pensiun para pekerja disebabkan angkatan kerja muda semakin sedikit," ujarnya.

Putut mengatakan ke delapan negara itu memanjangkan usia pekerja untuk menopang pertumbuhan ekonomi sehingga terpaksa melakukan hal tersebut. Menurut dia, di saat yang sama pemerintah memberi kesempatan kekayaan finansial warganya itu.

"Namun apakah para pensiunan bekerja itu tenang? Karena mereka menghadapi 3K yaitu Kehidupan, Kesehatan, dan Kesempatan kerja," ujarnya.

Dia menjelaskan, pensiunan yang bekerja di usia lanjut menandakan usianya semakin panjang sehingga membutuhkan biaya besar dalam pemenuhannya. Selain itu menurut dia, pensiunan menghadapi masalah kesehatan apabila dibandingkan dengan pekerja di usia muda.

"Lalu kesempatan kerja para pensiun belum tentu terbuka dibandingkan pekerja usia muda," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI