Masuk Bursa Saham, Lorena Raup Dana Publik Rp135 Miliar

Doddy Rosadi Suara.Com
Selasa, 15 April 2014 | 13:26 WIB
Masuk Bursa Saham, Lorena Raup Dana Publik Rp135 Miliar
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (tengah) bersama Direktur Utama BEI Ito Warsito (kiri). (Antara/Dhoni Setiawan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-10 di sepanjang tahun ini.

"Kami berharap dengan dicatatkan saham LRNA itu, perdagangan saham di BEI semakin smarak dan saham perseroan menjadi bagian dari koleksi para investor di BEI," ujar Direktur Utama BEI Ito Warsito.

Ito Warsito mengingatkan bahwa perusahaan yang baru mencatatkan sahamnya di BEI agar terus meningkatkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG).

"Hal itu karena sebagian publik sudah memiliki saham perseroan," kata dia.

Presiden Direktur LRNA GT Soerbakti mengatakan bahwa kinerja perseroan masih positif ke depanya menyusul bidang usaha di sektor transportasi di dalam negeri masih memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Terutama bagi negara kepulauan seperti Indonesia yang membutuhkan moda transportasi sebagai penghubung untuk menunjang segala aktivitas," ujar dia.

Menurut dia, perekonomian sebuah negara tidak akan bertumbuh pesat tanpa adanya sistem transportasi yang baik untuk mobilisasi orang dan barang.

"Maka dari itu kami terus tingkatkan kualitas pelayanan," ucapnya.

Ia mengemukakan bahwa perseroan melepas sebanyak 150.000.000 lembar saham atau setara dengan 42,86 persen dari total modal ditempatkan dan disetor. Dengan demikian, perseroan meraih dana IPO mencapai Rp135 miliar.

Ia memaparkan bahwa hasil dana IPO itu akan digunakan untuk pengembangan investasi baru armada bus antar kota antar provinsi (AKAP), angkutan perbatasan terintegrasi bus transjakarta (APTB), dan bus kota terintegrasi busway (BKTB) serta rekondisi bus lama dengan porsi sampai 81 persen.

Sebanyak 16 persen akan digunakan untuk fasilitas infrastruktur depo dan workshop Busway TransJakarta di Ceger, Jakarta Timur. Sedangkan sisanya akan digunakan untuk modal kerja. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI