Suara.com - Investasi pembangunan gedung Sinarmas MSIG Tower mencapai Rp1,5 triliun yang pembangunannya berlangsung sejak 2012.
"Investasi kita menelan sebesar Rp1,5 triliun yang akan menjadi salah satu gedung tertinggi di area perkantoran Jalan Jenderal Sudirman," kata Presiden Direktur Sinarmas MSIG Life Johnson Chai saat perayaan proses tutup atap (topping off) di Jakarta, Senin (14/4/2014).
Pasalnya, gedung tersebut dibangun di atas lahan seluas 4.500 meter persegi dan memiliki total 47 lantai atau setinggi 245 meter.
"Mengapa kita membangun salah satu gedung perkantoran tertinggi di kawasan bisnia Jakarta? Karena kebutuhan akan ruang perkantoran terus meningkat seiring Indonesia menjadi target investasi negara-negara lain," katanya.
Johnson memperkirakan kebutuhan akan ruang kantor di Jakarta terus tumbuh, untuk ketersediaan (supply) akan tunbuh hingga 15 persen.
"Bagi kami sendiri, kepindahan kantor pusat ke gedung ini merupakan suatu kebanggan bisa menempati gedung sendiri, sekaligus menandakan stabilitas selaku perusahaan asuransi jiwa kedua terbesar di Indonesia dari sisi aset," katanya.
Gedung yang dirancang oleh arsitektur Los Angeles itu akan dibuka pada awal 2015 seiring dengan penyerapan seluruh investasi senilai Rp1,5 triliun.
Menurut Ahli Konstruksi Sinarmas MSIG Tower Andriansyah, gedung tersebut menggunakan "low e glass" (double glass system) yang dapat mereduksi panas dan suara untuk efisiensi energi.
Selain itu gedung dilengkapi dengan "building automation system" dan lantai darurat (refugee floor) pada lantai 17 dan 34.
Sinarmas MSIG Life membukukan aset sebesar Rp19,03 triliun pada 2014 serta "premium income" sebesar Rp9,8 triliun.
Sementara rasio pencapaian solvabilitas dengan menggunakan metode "risk based capital" mencapai 1,226 persen dan jumlah nasabah saat ini mencapai 600.000 baik individu maupun kelompok. (Antara)