Suara.com - Pelaku pasar merespon negatif hasil hitung cepat pemilu legislatif 2014 yang tidak menempatkan satu partai politik pun dengan suara 20 persen. Ambang batas 20 persen merupakan syarat yang harus dipenuhi parpol untuk bisa mengajukan calon presiden pada pemilu Presiden.
Pada sesi pembukaan perdagangan Kamis (10/4/2014) pagi, indeks saham terjun bebas 136 poin atau 2,7 persen ke posisi 4.784. Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia menjadi bursa dengan penurunan terbesar di kawasan Asia pada pagi ini.
Dua hari sebelum pemilu legislatif, indeks menyentuh level 4.900 untuk kali pertama. Pelaku pasar menyambut positif pelaksanaan pemilu legislatif yang digelar Rabu (9/4/2014). Namun, perolehan suara PDI Perjuangan yang tidak sanmpai 20 persen diyakini membuat pelaku pasar melakukan aksi jual sehingga membuat indeks tertekan dan kembali ke level 4.700.
Volume perdagangan 851 juta lot saham dengan nilai transaksi Rp1,5 triliun. Ada 41 saham yang naik, 161 saham yang turun dan 45 saham stagnan. Sejumlah saham yang naik antara lain Graha Layar Prima, Vale Indonesia dan Ciputra Surya. Sedangkan saham yang turun antara lain Bank Mandiri, Astra Internasional dan Summarecon Agung.
Dari hasil hitung cepat, tidak ada satu pun parpol yang meraih 20 persen. PDI Perjuangan hanya meraih 19 persen, lalu Partai Golkar 15 persen dan Partai Gerindra 11 persen. (RTI)