Suara.com - Produk makanan dan minuman (mamin), furnitur, kertas, dan seafood Indonesia mempunyai potensi pasar yang besar di Amerika Serikat. Hal ini diungkapkan Nus Nuzulia Ishak, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional pada saat melakukan kunjungan untuk berdialog dengan beberapa importir di wilayah barat Amerika, Los Angeles.
Produk mamin Indonesia, lanjut Nus diminati khususnya di wilayah California. Untuk dapat terus meningkatkan ekspor produk mamin ke Amerika, Nus menjelaskan, Indonesia akan meminimalisasi hambatan dan kendala eksportasi.
“Contohnya membuat industri UKM Indonesia dapat memenuhi ketentuan Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP), US Food and Drug Administration (FDA), dan termasuk US Department of Agriculture,” kata Nus seperti dilansir laman Kemendag.go.id, Senin (7/4/2014).
Terkait pemberian label, pembuatan kemasan, desain dan ukuran produk, Kementerian Perindustrian diharapkan dapat memberikan bantuan teknis kepada UKM produk mamin Indonesia. Untuk produk furnitur, ekspornya dapat dilakukan dua kali lipat.
"Saat ini merupakan kesempatan yang tepat untuk meningkatkan ekspor furnitur, karena produk furniture asal Cina ke pasar Amerika dikenakan anti-dumping sangat tinggi yaitu sekitar 100%, khususnya produk bedding furniture, pada tahun 2011," ujarnya.
Menurut dia, karakteristik pasar Amerika yang memiliki empat musim akan menjadi peluang pasar bagi pengusaha furnitur Indonesia untuk meningkatkan ekspornya dengan membuat produk yang sesuai dengan karakter pasar AS tersebut.