Suara.com - Mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam University of East Anglia (UEA) Indonesian Society dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Norwich menyelenggarakan Pelatihan Membatik di gedung CD Annex di UEA Workshop.
“Pelatihan yang terbagi dalam empat sesi dari pukul dua siang sampai pukul sembilan malam itu diikuti mahasiswa UEA dari berbagai negara,” kata anggota Indonesia Society UEA, Royce Jonathan Salim kepada Antara London, Senin (7/4/2014).
Menurut Jonathan, kegiatan ini adalah bagian dari Project Batik yang dijalankan oleh PPI Norwich, bertujuan untuk menyebarluaskan dan membudidayakan kultur dan tradisi Indonesia melalui batik.
Pelatihan membatik itu dibimbing Haikal Bekti Anggoro, pelajar di Lancaster University. Haikal mengatakan, tradisi membatik berawal dari kultur Jawa dan menyebar ke kota lain di Indonesia. Sekarang, batik juga terkenal di negara serumpun Indonesia, yaitu Malaysia.
Menurut Haikal , pada tahun 2009, Indonesia mengklaim batik kepada dunia sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage secara sah melalui UNESCO.
Haikal Bekti Anggoro telah mendalami cara pembuatan batik selama enam tahun di galeri milik keluarga, Griya Emmy's, bertempat di Bogor, Indonesia. Peserta workshop dapat membawa pulang hasil karyanya yang berupa kain batik yang dikreasi masing-masing. (Antara)