Suara.com - Aksi mogok yang dilakukan pilot selama tiga hari membuat perusahaan penerbangan asal Jerman, Lufthansa mengandangkan semua pesawatnya. Aksi mogok digelar sejak kemarin hingga besok. Pihak manajemen sudah memutuskan tidak akan melakukan pembicaraan lanjutan dengan serikat pekerja.
Lufthansa telah membatalkan 3.800 penerbangan hingga Jumat besok. Pembatalan itu diperkirakan akan membuat Lufthansa merugi jutaan euro. Analis memprediski, aksi mogok itu akan membuat maskapai merugi 50 juta euro atau sekitar Rp770 miliar.
Bob Doble, konsultan branding di Lambie-Nairn mengatakan, aksi mogok yang dilakukan pilot akan membuat sejumlah calon penumpang berpikir dua kali untuk menggunakan jasa Lufthansa.
“Anda tidak bisa begitu saja membatalkan penerbangan 400.000 orangdan berpikir itu tidak akan mempengaruhi merek anda. Loyalitas dalam industri penerbangan sangat berubah-ubah,” ujarnya.
Menteri Transportasi Jerman Alexander Dobrindt sudah meminta Lufthansa dan serikat pekerja untuk mencari solusi yang cepat. “Setiap hari aksi mogok berjalan maka akan membatasi mobilitas ratusan ribu orang,” ujarnya.
Aksi mogok ini menyusul tuntutan dari para pilot agar tetap bisa menerima 60 persen dari gaji yang mereka terima saat ini ketika pensiun. Pilot yang bekerja di Lufthansa akan dipaksa untuk pensiun di usia 60 tahun. Namun, usia pensiun bagi pilot di Eropa sudah diperpanjang menjadi 65 tahun sejak 2011. Karena itu, Lufthansa menilai, permintaan pilot tersebu tidak bisa dipenuhi karena usia pensiun sudah diperpanjang. (Bloomberg)