Suara.com - Menteri Perdagangan M Lutfi bangga neraca perdagangan Februari 2014 mengalami surplus sebesar 785,3 juta dolar Amerika. Menurut dia, surplus tersebut membuktikan bahwa perlambatan ekonomi Cina tidak mempengaruhi ekspor non migas.
“Neraca perdagangan nonmigas tersebut merupakan hasil yang membanggakan di tengah adanya kekhawatiran perlambatan ekonomi Cina,” jelas Muhammad Lutfi, dalam siaran pers yang diterima suara.com.
Neraca perdagangan Februari 2014 mengalami surplus sebesar 785,3 juta dolar Amerika. Kinerja ekspor non migas memberikan kontribusi yang besar terhadap surplus neraca perdagangan pada Februari 2014.
Indikasi yang menunjukkan kontribusi tersebut adalah surplus perdagangan non migas selama Februari 2014 meningkat 161,6% dari bulan sebelumnya dan 103,5% dari bulan yang sama tahun sebelumnya.
GDP Cina tahun 2013 tumbuh 7,7 %, atau melambat dibanding tahun 2012 yang tumbuh 7,8%. Sementara pada kuartal I 2014, GDP Cina diperkirakan hanya tumbuh 7,5%.
Mendag menjelaskan, ekspor non migas Indonesia ke Cina selama Januari-Februari 2014 meningkat 3,2%, dan ekspor ke negara nontradisional naik signifikan terutama ke Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, Nigeria, dan Bangladesh yang meningkat masing-masing 165,1%, 80%, 74,4%, dan 23,8%. Indikasi lain membaiknya kinerja ekspor Januari-Februari 2014 adalah kenaikan ekspor tertinggi yang dicapai oleh produk manufaktur, terutama yang bernilai tambah tinggi seperti perhiasan/permata naik 106,2% (YoY), benda-benda dari besi dan baja (21,7%), berbagai produk kimia (18,1%), mesin-mesin/pesawat mekanik (14%), dan kertas/karton (6,4%).
Penurunan impor hasil minyak dan barang konsumsi yang signifikan berkontribusi terhadap surplus perdagangankita,”ungkap Mendag.