Suara.com - Cadangan minyak Indonesia saat ini tinggal 4 miliar barel. Jumlah itu diperkirakan akan habis dalam waktu 15-20 tahun lagi. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Andi Hadiyanto dalam diskusi peluncuran buku Laporan Perekonomian Indonesia 2013 di Gedung Bank Indonesia, Rabu (2/4/2014).
Menurut Andi, salah satu kebijakan yang harus dilakukan adalah ketahanan energi. Antara lain, pengembangan energi alternatif sebagai pengganti BBM.
“Subsidi energi itu jumlahnya 3,9 persen dari Produk Domestik Bruto. Jumlah itu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan subsidi untuk sektor kesehatan (2 persen dari PDB) dan sektor pendidikan (4 persen dari PDB). Konsumsi BBM juga terus meningkat tiap tahunnya sehingga subsidi BBM di APBN terus bertambah,” kata Andi.
Andi menambahkan, tahun lalu konsumsi BBM subsidi mencapai 46 juta kiloliter. Jumlah itu memang di bawah target yang ditetapkan dalam APBNP 2013. Namun demikian, jumlah tersebut menyerot dana subsidi yang besar di APBN.
Saat ini, produksi minyak Indonesia per hari mencapai 826 ribu barel per hari. Jumlah itu belum mencukupi untuk kebutuhan konsumsi nasional sehingga pemerintah mengimpor BBM.
Untuk mengurangi impor BBM, Andi mengatakan, biofuel bisa dijadikan energi alternatif. Penggunaan biofuel sebesar 10 persen akan mengurangi nilai impor BBM sebesar 3 miliar dolar Amerika.