Neraca Perdagangan Surplus, Indeks Saham BEI Meroket

Doddy Rosadi Suara.Com
Selasa, 01 April 2014 | 16:22 WIB
Neraca Perdagangan Surplus, Indeks Saham BEI Meroket
Ilustrasi: Pekerja melintas di depan layar monitor informasi tentang pergerakan perdagangan saham di BEI. (foto: Antara/Widodo S. Jusuf)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia melesat pada penutupan perdagangan Selasa (1/4/2014) sore. Indeks menguat 105 poin atau 2,2 persen ke level 4.873. Ini merupakan posisi tertinggi kedua indeks saham di sepanjang tahun ini. Sebelumnya, IHSG sempat mencapai posisi 4.878 pada 14 Maret ketika PDI Perjuangan mengumumkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon Presiden 2014-19.

Lonjakan indeks ini terjadi tidak lama setelah Badan Pusat Statistik mengumumkan inflasi Maret sebesar 0,08 persen. Sedangkan neraca perdagangan surplus hingga 758,3 juta dolar Amerika. Pada Januari 2013 lalu, neraca perdagangan mencatat defisit hingga 430,6 juta dolar Amerika.

Volume perdagangan 6,1 miliar lot saham dengan nilai transaksi Rp8,6 triliun. Ada 217 saham yang naik, 102 saham turun dan 69 saham stagnan. Sejumlah saham yang naik antara lain Bank Mnadiri, Bank Rakyat Indonesia dan Astra Internasional. Sedangkan saham yang turun antara lain Kimia Farma, Tempo Inti Media dan Hanson Internasional.

Indeks regional juga meneruskan tren positif. Indeks MSCI Asia Pasifik naik 0,3 persen ke level 138,37. Indeks MSCI sudah memasuki zona hijau dalam lima hari beruntun dan merupakan penguatan terpanjang sejak 12 Februari.

Sedangkan indeks Hang Seng di Hongkong juga melompat 1,3 persen dan indeks Topix di Jepang bergerak naik 0,1 persen. Lonjakan indeks Topix terjadi bersamaan dengan penerapan pajak baru dari 5 persen menjadi 8 persen. (Bloomberg/RTI)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI