Suara.com - Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengemukakan promosi dan bisnis forum produk makanan serta minuman di New York, Amerika Serikat, ternyata langsung mendapatkan pesanan satu kontainer produksi bumbu masakan.
"Ini merupakan awal yang bagus. Selama dua hari melakukan survei pasar ke berbagai ritel di New York, hari ini promosi produk mamin (makanan dan minuman, red), bertemu dengan para calon pembeli, ternyata sudah ada kontrak bisnis," kata Wamendag Bayu Krisnamurthi, di New York, Senin (31/3/2014).
Aziz Osmani, pemilik ritel makanan dan minuman Kalustyan's yang hadir di KJRI New York, langsung memesan satu kontainer produk aneka bumbu masakan seperti Sambal Dua Belibis, kayu manis, lada dan lain-lainnya dari PT Anggana Catur Prima (ACP).
Produk-produk ACP, berupa bahan masakan, memang sudah banyak beredar di berbagai toko ritel di negara bagian pantai Barat dan pantai Timur Amerika Serikat.
Manager Ekspor PT ACP Firman Hidayat membenarkan bahwa CEO Kalustyan's, Aziz Osmani, sudah memesan satu kontainer beberapa produk bahan masakan perusahaannya dan diminta untuk segera dikirim ke Amerika. "Karena produk kami sudah lama masuk ke Amerika maka tidak ada masalah regulasi atau labelisasi yang berlaku di negara ini," tegasnya.
Wamendag Bayu Krisnamurthi mengatakan, walau produk makanan dan minuman Indonesia sudah lama masuk ke pasar Amerika namun nilainya masih sangat kecil dibandingkan potensi pasarnya. "Ekspor makanan olahan Indonesia ke AS saat ini baru mencapai 75 juta dolar AS dan sekitar 40 persennya diekspor oleh UKM. Ekspor tersebut berpotensi meningkat menjadi 125 juta dolar AS dalam 2-3 tahun ke depan, dengan UKM tetap memegang peranan penting," katanya.
"Kunci utamanya adalah seberapa mampu produsen Indonesia melakukan pemenuhan permintaan pasar importir Amerika," tambah Wamendag itu.
Menurut Wamendag, pasar mamin di AS mencapai sekitar 90 miliar dolar AS sedangkan ekspor Indonesia baru 75 juta dolar. Dari pasar yang besar itu, produk-produk dari Indonesia termasuk subkategori makanan ringan (snack), minuman, saus (condiment), bumbu, acar, dan olahan buah/sayur.
"Jadi peluang pasarnya masih sangat besar di Amerika," tegas dia.
Kementerian Perdagangan RI dan GAPMMI (Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia) melakukan misi dagang ke Amerika dan Kanada, 29 Maret - 5 April 2014 guna meningkatkan ekspor non migas, terutama produk mamin.