Suara.com - Kementerian Perdagangan dan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) akan menyusun strategi bersama untuk meningkatkan ekspor makanan dan minuman, terutama ke pasar Amerika dan Kanada.
"Penetrasi produk makanan dan minuman Indonesia ke pasar internasional, terutama pasar Amerika dan Kanada, harus dilakukan dengan serius dan sistemik," kata Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi di New York, Senin (31/3/2014).
Menurut dia, penetrasi ke pasar internasional tidak bisa hanya dilakukan sekali-dua kali melalui misi dagang, tapi harus kontinyu dan berpola. "Kami akan ajak Gapmmi untuk ikut menyusun strateginya," katanya.
Wamendag Bayu Krinamurthi memimpin misi dagang ke Amerika Utara bersama Gapmmi dan 13 perusahaan produsen makanan dan minuman ke Amerika Utara (Amerika dan Kanada) pada 29 Maret hingga 5 April 2014.
Di Amerika, delegasi melakukan kunjungan ke ritel makanan dan minuman di Amerika mulai dari kelas menengah hingga bawah, misalnya di International Grocery, Kalustyan's dan Asia Market hingga kelas atas seperti Dean & de Luca dan Whole Foods, serta bertemu dengan importir makanan dan minuman Asia Noor's House Asia.
"Bersama Gapmmi, kami akan susun daftar distributor makanan dan minuman di Amerika dan Kanada. Berdasarkan informasi, masuknya produk makanan dan minuman Indonesia lebih banyak via pantai Barat Amerika," kata Bayu didampingi Ketua Gapmmi Adhi Lukman.
Selain itu akan mendata pengusaha dan profesional seperti Liz Lapadula, pemilik resto kopi di kawasan New York University, yang bisa menjadi pintu masuk sekaligus distributor produk makanan dan minuman Indonesia.
Wamendag mengatakan, peran pemerintah akan sangat terbatas. Sehingga peran dari GAPMMI dan produsen Mamin untuk masuk ke pasar Amerika Utara harus lebih besar dan kuat bersinergi dengan sesama produsen.
"Peran pemerintah yang besar dalam hal ini adalah pengiriman surat. Ini sangat besar dan kuat pengaruhnya membantu produsen Mamin masuk pasar ekspor," katanya. (Antara)