Suara.com - Kamar Dagang dan Industri Indonesia menghendaki Pemerintah jangan sampai menelantarkan jalur penerbangan perintis yang selama ini banyak digarap maskapai Merpati Nusantara Airline.
"Kami mengharapkan sektor transportasi diperhatikan sehingga bisa memenuhi akses ke daerah-daerah terpencil," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Logistik Carmelita Hartoto, Senin (31/3/2014).
Untuk itu, menurut dia, akan lebih baik bila Pemerintah jangan sampai menghilangkan maskapai seperti Merpati yang selama ini dinilai memiliki kekuatan di pengembangan jalur-jalur perintis via udara.
Maskapai Merpati merupakan perusahaan penerbangan nasional yang telah dikenal lama membuka jalur-jalur perintis, terutama di kawasan timur Indonesia.
Namun, saat ini Merpati dibebani dengan beban utang yang besar sehingga membuat maskapai BUMN tersebut hingga kini tidak beroperasional secara normal.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan bahwa dua produsen pesawat, Xi'an Aircraft Industrial Corporation asal Cina dan Sukhoi asal Rusia menyatakan minat menjadi investor sekaligus menyelesaikan persoalan yang dihadapi Merpati.
"Xian sudah mengirim surat resmi kepada Kementerian BUMN. Demikian pula, Shukoi sudah menyatakan berminat ikut membenahi Merpati," kata Dahlan usai menggelar Rapat Pimpinan Kementerian BUMN, di Kantor Pusat PT Angkasa Pura II, Jakarta, Kamis (6/3).
Menurut Dahlan, kedua produsen pesawat tersebut segera dilakukan pertemuan untuk berunding dan membahas lebih lanjut teknis kerja sama dengan Merpati. Xian sendiri merupakan produsen pesawat jenis MA-60 yang saat ini juga dioperasikan Merpati. (Antara)