Tak Ada Istilah Terlalu Muda untuk Berbisnis

Doddy Rosadi Suara.Com
Senin, 31 Maret 2014 | 10:57 WIB
Tak Ada Istilah Terlalu Muda untuk Berbisnis
CEO Mulia Creative House, Anthony Leong. (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Teknologi sudah menguasai hampir semua sendi-sendi kehidupan manusia. Saat ini, tingkat ketergantungan manusia kepada teknologi sudah sangat besar. Perhatikan saja, hampir tidak ada satu orang pun yang bisa berpisah dengan telepon pintar alias smartphone-nya. Di perjalanan, kantor bahkan ketika sudah di rumah pun, smartphone selalu tidak bisa jauh dari genggaman.

Globalisasi teknologi telah menghadirkan sebuah peluang di dunia bisnis, terutama untuk bisnis teknologi informasi. Itu merupakan salah satu alasan Anthony Leong (22 tahun) untuk memasuki industri teknologi informasi.

“Pola konsumsi manusia kini sudah berbeda, dan akan terus berbeda lagi ke depannya. Maka kita harus mempersiapkan “sesuatu” untuk menghadapi globalisasi teknologi yang mau tidak mau harus kita hadapi,” kata Anthony kepada suara.com, Minggu (30/3/2014).

Dalam tiga tahun terakhir, Anthony sudah bergelut di bisnis teknologi informasi melalui perusahaan yang didirikannya, Mulia Creative House. Dengan jabatan sebagai Chief Executive Officer,  awalnya Anthony dan agency-nya itu hanya menerima pekerjaan pembuatan website untuk tujuan komersial seperti toko online, company profile dan situs lainnya.

Hanya perlu waktu satu tahun, sayap Mulia Creative House mulai melebar ke usaha yang berbasis kreativitas dan social media. Menurut dia, segala sesuatunya harus dipadukan dengan strategi digital untuk hasil yang lebih memuaskan. Hiruk pikuk pemilu legislatif juga membuat Mulia Creative House kebanjiran order.

“Tahun ini boleh dikatakan klien kami banyak dari kalangan politik seperti calon legislatif (caleg) dan partai politik,” kata alumni Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia itu.

Namun, agency yang segera membuka kantor baru di bilangan Jakarta Selatan ini tidak sembarangan menerima calon klien. Tak sedikit partai politik dan para caleg yang ditolak saat meminta jasa mereka untuk strategi digital. Menurut Anthony, sikap selektif menerima klien kalangan politik merupakan perwujudan visi bahwa pengusaha harus memiliki manfaat di tengah masyarakat.

“Kami ingin turut mengantarkan figur yang memiliki rekam jejak dan kualitas yang mumpuni di Senayan nantinya. Kalau mau sembarangan terima lalu begitu lolos akan semakin merusak sistem politik Indonesia,” kata Anthony yang juga Founder Portal Berita Politik, PemilihMuda.com.

Anthony mengatakan berbisnis tidak memandang umur. Menurutnya, semakin cepat memulai suatu bisnis akan lebih baik karena faktor usia. Ia juga menyarankan agar pemuda di Indonesia harus berani mengambil langkah menjadi seorang pengusaha.

“Kalau kita masih muda dan sudah memulai berbisnis maka itu akan menjadi nilai lebih bagi kita. Jika gagal kita bisa langsung bangkit lagi karena masih muda. Nah, kalau yang usianya sudah tua mau bangkit kan cenderung lebih sulit. Sedini mungkin-lah mengambil langkah akan lebih baik,” tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI