Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, ekonomi Indonesia saat ini telah tumbuh menjadi salah satu negara ekonomi 20, ekonomi terbesar di dunia.
“Peringkat kita sekarang ini 16 dari negara-negara ekonomi besar. Total GDP kita kalau di hitung dari purchasing power parity mencapai 1 triliun dolar AS,” kata Presiden SBY saat memberikan sambutan pada peresmian Bandar Udara Internasional Kuala Namu di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (27/3/2014) seperti dilansir laman Setkab.go.id.
Meningkatnya perekonomian itu, lanjut SBY, tentu membawa konsekuensi. SBY menunjuk contoh lonjakan kebutuhan akan barang dan jasa, demand yang meningkat tajam karena pergerakan perekonomian.
“Alhamdulillah middle class (kelas menengah) dan consumen class itu juga meningkat tajam. Dua tahun yang lalu, jumlahnya sekitar 50 juta terus meningkat, dan diperkirakan th 2030 akan menjadi 135 juta orang,” papar SBY.
Dengan permintaan yang meningkat tajam itu, kata SBY, tentu ada keperluan untuk meningkatkan kapasitas ekonomi Indonesia, membangun lebih banyak infrastruktur yang diperlukan, termasuk di antaranya perlu meningkatkan kapasitas transportasi kita, baik darat, laut maupun udara.
Presiden menegaskan, pergerakan ekonomi Indonesia akan terus terjadi, tidak dapat dihentikan. Persoalannya, tinggal bagiamana pemerintah memanage dengan tepat, demikian juga pengelolaan ekonomi harus dilaksanakan dengan baik.
“Kalau itu semua terjadi di negeri ini, seluruh tanah air, pusat dan daerah bahwa ekonomi indonesia akan terus tumbuh dan berkembang menjadi kenyataan,” tutur SBY.