Suara.com - Wakil Presiden (Wapres) Boediono membeberkan rahasia Indonesia keluar dari krisis yang menimpa pada 1998 saat saat bertemu dengan diaspora Indonesia yang ada di Belanda, di ruang aula Hotel Hilton, Den Haag, Rabu s(26/03) pukul 18.00 waktu setempat atau pukul 24.00 WIB.
“Intinya, kita lakukan pendekatan secara inklusif sementara proses transisi demokrasi terus berlangsung,” kata Boediono, seperti dikutip dari laman Setkab.go.id, Kamis (27/3/2014).
Namun ia mengingatkan, salah satu yang harus diperhatikan bahwa proses konsolidasi yang berlangsung sekarang ini akan memperkuat pilar demokrasi di Indonesia.
Mengenai ketimpangan ekonomi, Boediono menyebutkan ada dua ukuran, Pertama, tingkat kemiskinan. Hal ini bisa diatasi dengan program kemiskinan. Kedua, in equal quality yang tidak sama. Hal ini dikarenakan pihak yang mendapatkan peluang tidak banyak dan mayoritas masyarakat tidak mendapatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
“Dinamika ini juga terjadi pada negara maju. Salah satu program yang dapat dilakukan adalah menaikkan pajak bagi yang mampu,” papar Boediono.
Mengenai perekonomian Indonesia, Wapres menyebutkan, sesuai Undang-Undang Dasar sifatnya adalah membangun sistem perekonomian kekeluargaan. Namun, di pasal yang lain, perekonomian Indonesia dibangun berdasarkan keadilan.
Pertemuan Wapres dengan diaspora Indonesia di Belanda yang dihadiri oleh Dubes LBBP Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Retno LP Marsudi itu berlangsung selama 1,5 jam.