Suara.com - Di sepanjang bulan ini, dana asing atau hot money sebesar 1,6 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp18 triliun mauk ke pasar saham di tiga negara di Asia Tenggara. Analis John Dawson mengatakan, jumlah itu merupakan yang terbesar sejak Januari 2013. Tiga negara yang menjadi tujuan investor asing adalah Indonesia, Thailand dan Filipina.
“Tiga negara itu menjadi pilihan karena sejumlah alasan. Thailand mulai bisa mengatasi krisis politik yang melanda negeri itu sejak akhir tahun lalu. Sedangkan Indonesia mampu mengurangi defisit transaksi berjalan dan Filipina adalah negara dengan laju inflasi yang rendah. Faktor itulah yang membuat hot money membanjiri pasar saham di tiga negara itu,” kata John.
John mengatakan, masuknya hot money itu membuat indeks saham di tiga negara itu melonjak tinggi di sepanjang tahun ini. Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia sudah meningkat 547 poin atau 12,8 persen dan menjadi indeks dengan kinerja paling baik di Asia.
Sedangkan indeks di Filipina juga bertambah 572 poin atau 9,7 persen dan indeks di Thailand naik 65 poin atau 5 persen. Kinerja tiga bursa saham tersebut melampaui kinerja ideks MSCI Asia Pasifik yang turun 5 persen di sepanjang tahun ini.
Beberapa hari lalu, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardoyo mengatakan, jumlah dana asing yang masuk pada Januari hingga minggu pertama Maret 2014 sekitar Rp38 triliun. Jumlah itu lebih besar dibandingkan dana asing yang masuk di sepanjang 2013. (Bloomberg)