Defisit Perdagangan Jepang Rp90 Triliun

Doddy Rosadi Suara.Com
Rabu, 19 Maret 2014 | 10:20 WIB
Defisit Perdagangan Jepang Rp90 Triliun
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Defisit perdagangan Jepang pada Februari melebar menjadi 3,5 persen dibandingkan dengan tahun lalu menjadi 7,9 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp90 triliun. Defisit itu sudah terjadi dalam 20 bulan beruntun. Defisit yang dialami Jepang itu merupakan yang terpanjang dalam tiga dekade terakhir.

Padahal, analis memprediksi defisit yang dialami Jepang hanya di kisaran 595 miliar yen. Pada Februari, ekspor meningkat 9,8 persen menjadi 5,8 triliun yen yang dipicu oleh pengapalan ke luar negeri untuk produk otomotif dan plastik.

Sementara itu, impor juga meningkat 9 persen menjadi 6,6 triliun yen dipicu oleh pembelian gas alam cair dan peralatan elektronik. Impor energi juga naik setelah pembangkit tenaga nuklir di Fukushima ditutup pada 2011, yang menyalurkan sepertiga kebutuhan energi Jepang.

Penurunan nilai tukar yang sebenarnya merupakan hal yang positif bagi eksportir juga telah meningkatkan biaya untuk mengimpor minyak dalam rangka memenuhi kebutuhan energi nasional. (AFP/Bloomberg)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI