Suara.com - Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) potensial mendongkrak pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia hingga di atas 10 persen.
"MEA potensial meningkatkan pergerakan manusia di wilayah ASEAN, ini berarti jumlah wisatawan ke Indonesia dari negara-negara ASEAN juga akan meningkat," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu di Jakarta, Selasa (18/3/2014) seperti dikutip dari Antara.
Ia mengatakan, ada banyak peluang dapat Indonesia ambil dari integrasi perekonomian ASEAN melalui MEA termasuk di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Apalagi dengan adanya rencana pemberlakuan Common Visa untuk ASEAN yang akan memudahkan warga asing dari luar ASEAN untuk masuk ke Indonesia melalui hub-hub lain seperti Singapura atau Bangkok.
"Kita optimistis ini akan menjadi akselerasi pariwisata Indonesia," katanya.
MEA yang akan berlaku efektif mulai akhir 2015 akan berpotensi mendorong pertumbuhan jumlah wisatawan ke Indonesia yang kini tumbuh rata-rata 9 persen pertahun menjadi rata-rata di atas 10 persen pertahun.
Menurut Menteri, Indonesia harus merebut peluang dari pertumbuhan pariwisata ASEAN yang tercatat paling tinggi di dunia.
Pada 2013, arus kunjungan wisatawan ke negara ASEAN sudah mencapai 92,7 juta atau meningkat 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sementara pertumbuhan global hanya 5 persen.
Pada 2023 potensi kontribusi pariwisata terhadap perekonomian kawasan ini diproyeksikan akan mencapai 480 miliar dolar AS dengan pertumbuhan rata-rata 5,8 persen pertahun, sedangkan pertumbuhan investasinya sekitar 6,8 pertahun.
"Ini adalah peluang besar, pariwisata Indonesia harus bisa memanfaatkannya untuk memperkuat perekonomian nasional," katanya. (Antara)