Fundamental Ekonomi Makin Sehat, Rupiah Terus Menguat

Doddy Rosadi Suara.Com
Jum'at, 14 Maret 2014 | 07:04 WIB
Fundamental Ekonomi Makin Sehat, Rupiah Terus Menguat
Ilustrasi: Rupiah. (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) menilai, menguatnya nilai tukar rupiah terhadap kurs mata uang asing akhis-akhir ditopang oleh makin sehatnya fundamental ekonomi, yaitu berlanjutnya moderasi pertumbuhan ekonomi, dan membaiknya neraca perdagangan dan neraca finansial.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, dalam siaran persnya mengenai hasil RDG BI,  Kamis (13/3/2014) mengemukakan, pada Februari 2014, rupiah ditutup di level Rp11.609 per dollar AS, menguat 5,18% dibandingkan dengan level akhir Januari 2014. Secara rata-rata, rupiah Februari 2014 tercatat Rp11.919 per dollar AS, menguat 2,02% dibandingkan dengan rata-rata rupiah pada Januari 2014 sebesar Rp12.160 per dollar AS.

“Ke depan, Bank Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya,  dan didukung berbagai upaya untuk meningkatkan pendalaman pasar valas,” jelas Tirta.

Tirta Segara juga menyampaikan, RDG BI memandang bahwa moderasi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan berlanjut dengan komposisi yang lebih seimbang.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan akan lebih rendah dari perkiraan semula, akibat lebih terbatasnya pengaruh pelaksanaan Pemilu dibandingkan dengan dampak di periode-periode Pemilu sebelumnya, serta berjalannya transmisi kebijakan stabilisasi yang ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah.

Menurut Tirta Segara, ke depan, Bank Indonesia memperkirakan neraca perdagangan akan kembali mencatat surplus, akibat membaiknya ekspor yang didorong oleh naiknya permintaan dari negara mitra dagang, serta terkendalinya impor sejalan dengan moderasi permintaan domestik.

“Bank Indonesia berkeyakinan bahwa defisit transaksi berjalan 2014 dapat ditekan di bawah 3,0% dari PDB. Sementara itu, dari neraca finansial, aliran masuk modal asing diperkirakan terus membaik dipengaruhi prospek ekonomi domestik yang semakin sehat,” papar Tirta.

BI mencatat, hingga Februari 2014, aliran masuk portfolio asing ke pasar keuangan Indonesia telah mencapai Rp 34,6 triliun. Dengan perkembangan positif tersebut, cadangan devisa Indonesia pada Februari 2014 meningkat menjadi 102,7 miliar dolar AS, yang setara 5,9 bulan impor atau 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI