Suara.com - Indeks di kawasan regional melakukan rebound setelah turun drastis pada penutupan perdagangan, Rabu (12/3/2014). Menguatnya nilai tukar yen terhadap dolar Amerika menjadi sentiment positif bagi pelaku pasar. Indeks MSCI Asia Pasifik naik tipis 0,2 persen dan indeks Hang Seng di Hongkong melonjak 0,6 persen.
Sebelumnya, Cina melaporkan output industri naik 8,6 persen selama Januari dan Februari,. Angka itu di bawah prediksi analis yaitu di angka 9,5 persen. Perdana Menteri Cina Li Keqiang mengatakan, pemerintah berjanji aka mengontrol risiko sistemis dari sistem finansial.
“Yang kita lihat saat ini adalah ketidakpastian yang semakin jelas. Tren juga melemah. Ukraina masih terus menjadi perhatian dan saya rasa pasar sekarang menjadi lebih rentan,” kata Chris Weston, analis dari IG Ltd.
Sementara itu, aksi ambil untung telah menyeret indeks Nikkei Tokyo melemah. Ini melanjutkan pelemahan indeks yang juga terjadi pada penutupan perdagangan kemarin. Indeks acuan Nikkei merosot 0,10 persen atau 14,41 poin ke level 14.815,98. Semmentara indeks Topix turun 0,29 persen atau 3,48 poin ke posisi 1.203,46.
Di Jakarta, indeks harga saha gabungan di Bursa Efek Indonesia kembali menembus level 4.700. Pada penutupan perdagangan, Kamis (13/3/2014), indeks melonjak 32 poin (0,6 persen) ke level 4.716,991. Volume perdagangan 8,6 miliar lot saham dengan nilai transaksi Rp6,4 triliun.
Ada 175 saham yang naik, 118 saham turun dan 82 saham stagnan. Sejumlah saham yang naik antara lain Perusahaan Gas Negara, Adaro Energi dan Bumi Resources. Sedangkan saham yang turun antara lain Bank Negara Indonesia, Ace Hardware Indonesia dan Ciputra Proprety. (Bloomberg/RTI)