Suara.com - King Digital Entertainment Plc, pembuat permainan “Candy Crush Saga” berharap bisa meraup 7,6 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp86 triliun saat melakukan penawaran saham perdana (IPO) di bursa saham Amerika, bulan ini. King berharap tidak mengulangi kesalahan Zynga Inc, yang gagal meraup dana publik setelah masuk ke pasar modal.
“Candy Crush” adalah permainan memindahkan permen dalam satu lajur berisi permen dengan warna sama. Permainan tersebut merupakan yang paling banyak diunduh pada 2013. Dua pertiga pendapatan King Digital Entertainment Plc pada 2013 berasal dari permainan Candy Crush Saga.
Rencananya, harga saham King akan dilepas dengan harga 21-24 dolar Amerika per lembar dengan nilai mencapai 7,6 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp86 triliun. Nilai itu lebih besar dibandingkan harga saham Hashbro Inc, perusahaan berusia 90 tahun yang membuat permainan Monopoly, Scrabble dan Nerf.
Sukses yang diraih Twitter saat melakukan penjualan saham perdana pada November lalu dan melonjaknya harga saham Facebook telah menimbulkan spekulasi akan banyak perusahaan teknologi yang masuk ke bursa. Spotify, perusahan yang melayani streaming music serta perusahaan pembayaran monile Square diperkirakan akan menyusul melantai di pasar modal.
Namun, sejumlah analis ragu King bisa meraih sukses seperti yang dicapai Twitter dan Facebook.
“Kemampuan untuk melahirkan permainan baru di masa depan dan menarik orang untuk membayar atas permainan itu merupakan tanda tanya besar,” kata Jay Ritter, professor dan pakar IPO dari Universitas Florida, Amerika Serikat. (Reuters)