Suara.com - Penjualan sektor properti Indonesia pada 2014 diperkirakan melambat sementara kondisi ekonomi makro akan membaik. Managing Director Corporate Strategy & Services Sinar Mas Land, Ishak Chandra mengatakan, penjualan akan melambat tahun 2014 karena berbagai faktor.
Menurut Ishak, sejumlah faktor yang mengakibatkan perlambatan tersebut pada 2014 antara lain karena kebijakan "loan to value" (LTV) dari Bank Indonesia serta adanya penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu).
Namun, ia juga mengemukakan bahwa dari sisi perekonomian makro, Indonesia dinilai akan terus membaik dengan pertumbuhan di atas lima persen. Padahal hanya sedikit saja negara yang diperkirakan tingkat pertumbuhan ekonominya akan dapat melampaui Indonesia pada 2014 seperti Cina dan Filipina.
Ia memaparkan indikator lain yang menunjukkan bahwa perekonomian membaik adalah pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dari 5,5--5,9 persen pada tahun 2013 menjadi 5,8--6,2 persen pada 2014.
Sejumlah indikasi lainnya yang bakal menunjukkan perbaikan ekonomi adalah inflasi yang diperkirakan menurun dari 9,8 persen pada 2013 menjadi 4,5 persen pada 2014, dan suku bunga acuan yang diprediksi menurun dari 7,25 persen pada 2013 menjadi 5,5 persen pada 2014.
"Kondisi makro-ekonomi Indonesia secara keseluruhan pada 2014 akan lebih positif dari 2013," ucapnya. (Antara)