Suara.com - Nilai tukar rupiah terus menguat terhadap dolar Amerika. Pada perdagangan antarbank Jumat (7/3/2014), nilai tukar rupiah menguat 1 persen atau 73 poin menjadi Rp11.359 per dolar Amerika. Posisi itu merupakan yang tertinggi sejak 7 November lalu.
Kemarin, rupiah ditutup di level Rp11.432 per dolar Amerika. Penguatan mata uang tidak hanya dialami rupiah. Mata uang India yaitu rupee juga semakin menguat dan mencapai posisi tertinggi dalam empat bulan terakhir.
Sementara itu, kurs dolar melemah terhadap euro pada Jumat pagi menjelang laporan pekerjaan AS untuk Februari dan setelah prospek cerah pada ekonomi zona euro dari Bank Sentral Eropa (ECB).
Euro diperdagangkan pada 1,3861 dolar pada sekitar 22.45 GMT (Jumat pukul 05.45 WIB), naik tajam dari 1,3734 dolar pada Rabu sore. Sebelumnya pada hari itu mata uang bersama Eropa mencapai 1,3873 dolar, tingkat tertinggi sejak akhir Desember.
Euro lebih tinggi setelah Bank Sentral Eropa mempertahankan suku bunganya tak berubah dan kepala ECB Mario Draghi tampak optimis tentang pertumbuhan di 18-negara zona euro.
"Sebuah pemulihan bertahap dalam permintaan domestik dan eksternal diharapkan menjadi faktor pendorong di belakang proyeksi peningkatan aktivitas," kata Draghi, setelah ECB menaikkan prediksi pertumbuhan 2014 sebesar 0,1 persentase poin menjadi 1,2 persen. (Bloomberg/Antara)