Suara.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan mempersilakan bank-bank milik pemerintah untuk membeli saham Bank Mutiara, asalkan harganya sesuai dan tidak menimbulkan risiko dikemudian hari. Menurut Dahlan, jika ada Bank BUMN yang berminat bisa langsung melaukan negosiasi setelah melalui kajian mendalam.
"Kalau harga yang ditawarkan LPS (Lembaga Penjaminan Simpanan) murah, oke saja. Tapi bank BUMN yang mau membeli tetap mempertimbangkan aspek risikonya," kata Dahlan, usai menggelar Rapat Pimpinan Kementerian BUMN di Kantor Pusat PT Angkasa Pura II, Jakarta, Kamis (5/3/2014) seperti dilansir Antara.
"Saya tidak punya arahan apa-apa kepada Bank BUMN. Itu bisnis yang risikonya besar. Kalau harganya murah dan peluangnya bagus, ya silahkan," tegas Dahlan.
Sebelumnya dikabarkan saham Bank Mutiara akan didivestasi dengan harga berkisar Rp6,7 triliun, sesuai dengan dana penyelamatan Bank Century yang ketika itu mendapat dana "bail out" sebesar Rp1,2 triliun. Sesuai dengan program penyelematan Bank Mutiara, maka pada tahun 2014 atau tahun keenam masa penanganan diperbolehkan untuk menjual dengan harga terbaik.
Dahlan menjelaskan, direksi Bank BRI, Bank BNI, maupun Mandiri sudah pernah menyampaikan hasrat untuk membeli saham Bank Mutiara.
"Ada direksi Bank BUMN yang menyampaikannya kepada saya, meskipun hanya sebatas obrolan. Tapi keputusannya tetap pada masing-masing direksi," ujarnya.
Menurut Dahlan, dari sisi pendanaan Bank-Bank BUMN memiliki likuiditas yang sangat besar, begitu juga dengan kemampuan pengelolaan perbankan jangan diragukan lagi.
"Mereka (direksi) Bank-Bank BUMN sangat pintar-pintar, jauh lebih pintar dari saya. Jadi mereka pasti lebih tahu soal Mutiara," kata Dahlan.